Cemburu dengan Cinta Pertama Suami, Marissa Haque Sebut Sandiaga Uno Ganteng - Berita terkini

Recent Posts

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Thursday, May 4, 2017

Cemburu dengan Cinta Pertama Suami, Marissa Haque Sebut Sandiaga Uno Ganteng




Saya makin bingung dengan tingkah seorang artis yang sudah menyelesaikan pendidikan Strata Tiga (S-3), Marissa Haque. Artis yang kini terjun di dunia politik itu, benar-benar suka nyinyir. Sebelumnya, pada tanggal 2 Mei 2017, dua akun Twitter milik Marissa Haque (@haquemarissa dan @Haque_Marissa) tiba-tiba ‘menyerang’ akun Twitter menantu Christine Pandjaitan @lunaticedric.

Pada 4 Mei 2017, Marissa Haque kembali menyindir Chico Hakim. “No.2 kalah nih te? Kalah juga bercinta dgn Wanda Hamidah dan Yuni Shara, ada apa dgn anda? He3, let’s move on! Ganteng2 kok jomblo,” kata Marissa Haque dalam akun twitternya.

Dalam akun twitternya juga, Marissa mengakui bahwa lelaki yang bernama lengkap Cyril Raoul Hakim ganteng. Namun, kurang beruntung mendapatkan istri. Apalagi yang bisa bertahan sampai 30 tahun. Marissa juga mendo’akan, agar Chico segera mendapatkan jodohnya,

Sebenarnya saya ingin bertanya, siapa yang gagal bercinta di sini? Marissa Haque atau Chico Hakim? Dengan menyindir di sosial media menantu Christine Pandjaitan, itu tandanya Marissa Haque masih dalam bayang-bayang masa lalunya.

Bahkan, Marissa Haque masih sangat cemburu dengan cinta pertama sang suami, Christine Pandjaitan. Terlihat jelas, Marissa mengamuk sewaktu Feni Rose mengundang suaminya ke acara Rumpi di Trans TV pada bulan September 2016. Dalam akun Twitter, Marissa menuliskan Feni Rose adalah syaiton dan dzolim. Juga mengkritik Trans TV dzolim.

Usia pernikahan yang sudah mencapai 31 tahun, tapi masih cemburu sama cinta pertama? Apa ada yang kurang dalam rumah tangganya? Kasian banget sih!

Namun, hal yang paling mengejutkan terjadi. Di tengah-tengah kecemburuan terhadap cinta pertama sang suami, Marissa Haque juga mulai main mata. Terutama pada laki-laki yang tergolong tampan. Dalam akun twitternya, Marissa menyebutkan Sandiaga Uno disebut tampan.

Duh… udah tua masih lirik-lirik yang ganteng. Istigfar bu! Jangan dilupakan kerudungnya. Malu juga sama umur. Dalam akun twitternya juga, Marissa Haque menyebutkan Joko Anwar kalah tampan dengan Sandiaga Uno.

”Kalah ganteng si Joko Anwar ini sama Sandiaga Uno. Hehehe,” kata Marissa.

Manun, jawaban tegas dijawab oleh pria kelahiran Medan itu. Pria kelahiran 41 tahun itu, menegaskan bukan ganteng yang penting untuk menjadi gubernur. Melainkan, bisa bekerja.

”Bikin film gak harus ganteng. Demikian juga kalau jadi Wakil Gubernur. Yang penting bisa kerja. Aminn,” Jawab Joko Anwar.

Cuitan Marissa Haque ini mendapatkan banyak komentar dari netizen. ”Ibu @Haque_Marissa satu ini mulai nakal ya.. Mata genitnya mana mata genit? (emot),” kata akun bernama @roelymartha.

Komentar lainya jyga datang dari akun @sisandhy. ”Nih ribut2 mulu jangan sampe jadian ye.. (emot),” katanya.

Marissa Haque sebenarnya benar-benar menyindir sejumlah orang yang menjadi pendukung Basuki – Djarot. Seperti diketahui, Christine Pandjaitan merupakan pendukung Basuki – Djarot. Begitu juga dengan Joko Anwar dan Chico Hakim. Kedunya terang-terangan mendukung Basuki – Djarot pada Pilkada DKI Jakarta, terutama di sosial media.

Sepertinya, Marissa Haque telah memiliki kedengkian yang cukup parah kepada para pendukung Basuki – Djarot. Padahal secara politik dan hitungan suara, Basuki – Djarot sudah dinyatakan kalah dalam Pilkada.

Kenapa Ibu yang satu ini kurang puas juga? Adanya kasus hukum yang menghadapi Ahok – sebutan akrab Basuki – memang ingin mengalahkan di Pilkada DKI Jakarta. Kenapa Ahok dan pendukungnya dibantai hingga habis? Apakah Ahok lawan yang kuat dalam politik?

Untuk pendukung Ahok, sangat jelas bahwa pendukung Basuki – Djarot adalah pendukung yang solid. Di mana saat kampanye, para relawan dan masyarakat mendapatkan anggaran yang cukup tinggi untuk kampanye.

Lebih jauh, selepas dibakar karangan bunga untuk Basuki – Djarot, ada lebih dari lima ribu karangan bunga untuk keduanya. Karangan bunga yang diberikan kepada Basuki – Djarot pun tanpa harus minta. Berbeda dengan Anies – Sandi, timsesnya menggalang dukungan agar agar masyarakat bisa memberikan karangan bunga kepada keduanya. Dukungan tersebut berdasarkan intruksi.

Siapa yang loyal dalam hal ini? siapa yang menang dan siapa yang dicintai oleh masyarakat?


No comments:

Post a Comment

Post Top Ad