KH. Said Aqil : “Habib Rizieq Bukan Ulama” - Berita terkini

Recent Posts

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Thursday, March 2, 2017

KH. Said Aqil : “Habib Rizieq Bukan Ulama”





Definisi ulama semakin bias. Susahnya menemukan sosok ulama yang sebenarnya ibarat mencari ikan di laut. Ada banyak ikan-ikan dilautan. Kita tentu akan susah meneukan ikan terbaik. Ikan yang kita temukan belum tentu yang terbaik. Ulama yang kita jadikan panutan bisa jadi bukan ulama yang sebenarnya.

Masing-masing orang merasa mampu mendefinisikan kata ulama. Ulama merupakan bentuk jamak taksir dari isim mufrod “‘alim” yang artinya orang yang memiliki ilmu. Jika definisi ini digeneralisir, maka akan banyak sekali orang-orang yang disebut ulama. Ada yang mendefinisikan lebih jauh tentang ulama.

Saat saya mengikuti perkuliahan, dosen saya mengatakan bahwa ulama adalah orang yang semakin bertambah takut kepada Allah seiring bertambahnya ilmu. Semakin ilmunya bertamabah, menjadikannya semakin takut kepada Allah, bukan malah menjadi sombong. Ibarat padi, semakin berisi semakin merunduk.

Ulama juga tidak bisa dilihat dari penampilan. Orang yang berpakaian ala orang Arab (jubah, ikat kepala, dan sorban) tidak juga bisa disebut ulama meskipun beberapa ulama yang sudah kredibel memang seringnya memakai itu.

Khusus untuk ulama di Indonesia, ada yang memakai pakaian ala Arab, tapi juga ada yang tetap memakai pakaian adat Indonesia. Tentu kita ingat Sunan Kalijaga tetap menggunakan pakaian adat jawa (blangkon) meskipun beliau seorang yang sangat ‘alim.

Menyebut ulama kepada setiap keturunan Nabi Muhammad SAW (sayyid / habib) juga tidak mutlak, meskipun rata-rata sayyid atau habib itu menjadi ulama. Bahwa mereka memang memiliki nasab yang baik semau umat Islam mengkui, tapi itu tidak menjadi jaminan bahwa sayyid atau habib itu ma’shum (terjaga dari dosa dan kesalahan).

Menyimak ungkapan KH. Said Aqil Siradj tentang Habib Rizieq dan FPI bisa menjadi bahan renungan dan pelajaran untuk bisa menyingkap siapa sebenarnya yang disebut seorang ulama.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj merasa heran dengan rencana unjuk rasa yang akan dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI), Apalagi, demo tersebut bertujuan mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charlian.

Menurut Said, tingkah laku para petinggi FPI tidak sejalan dengan ciri khas seorang ulama pada umumnya. Seorang ulama, kata dia, dituntut untuk menyebarkan ilmu agama, tanpa menghasut dan tak mudah terpancing emosinya

“Seorang ulama itu harus taklim menyampaikan pengajian atau ilmu agama. Masa orang ceramah tiap hari menghasut terus, bukan ulama itu. Kalau sekali-kali marah pantas, tapi sesekali aja. Mustinya kan taklim, kalau tiap hari isinya menghasut ya bukan ulama,” kata Said di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (15/1/17).


Said menentang rencana demo yang rencananya akan dihadiri sekitar lima ribu anggota FPI itu. Bagi dia, selain akan mengganggu ketertiban umum, unjuk rasa FPI tidak memiliki arti yang jelas.

“Apalah artinya, apalah tujuannya, dan apa sih hal yang bisa kita petik untuk kemajuan bangsa ini dengan demo itu. Menurut saya, demo itu bisa mengganggu ketertiban, mengganggu orang bekerja, yang sekolah enggak sekolah, yang kerja enggak kerja,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, unjuk rasa akan berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Terlebih dulu, mereka akan berkumpul di lapangan Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan dan kemudian bergerak secara bersama ke Mabes Polri.

http://www.spiritnkri.com/2017/01/Geram-Ketum-PBNU-Said-Aqil-Siradj-Tegaskan-Habib-Rizieq-Shihab-Bukan-Ulama-Tapi-Tukang-Hasut.html?m=1

Ciri-ciri ulama menurut KH. Said Aqil Siradj yaitu menyebarkan ajaran Islam menyebarkan ilmu agama, tanpa menghasut dan tak mudah terpancing emosinya. Sekarang kita coba pakai indikator yang dipakai KH. Said Aqil Siradj untuk menilai seseorang layak disebut ulama apa tidak.

Pertama, menyebarkan ilmu agama. Kalau kriteria ini banyak orang yang bisa dikatakan sebagai ulama. Banyak para ustadz kondang yang sering ceramah mengisi pengajian baik of air maupun on air. Habib Rizieq sangat pantas disebut sebagai seorang ulama. Beliau memiliki jama’ah yang setia mendengarkan ceramah-ceramah Habib rizieq.

Kedua, tanpa menghasut. Seorang ulama memang tidak pantas untuk berbuat hasut. Jika menghadapi persoalan yang rumit, ulama akan berfikir jernih, tidak gegabah, tidak memperkeruh suasana, mencoba mendamaikan, bukan malah menghasut. Setahu saya makhluk yang hobinya menghasut adalah Iblis. Jika ada manusia yang hobinya menghasut, maka saya katakana itu Iblis berupa manusia.

Kalau ada orang yang memiliki ilmu agama dan sudah menyebarkannya kepada umat, namun hobinya menghasut, memprovokasi, bukannya mendamaikan, namun malah membuat persoalan semakin ruwet., maka saya akan katakana dia bukan seorang ulama. Untuk Kriteria nomer 2 ini, saya merasa yang termasuk ulama sudah mulai menyusut tidak sebanyak pada criteria pertama.

Ketiga, tidak terpancing emosinya. Seorang ulama adalah pewaris Nabi Muhammad SAW yang seyogyanya merupakan ejawantah dari pribadi Nabi Muhammad SAW. Nabi adalah pribadi paling pemaaf serta tidak mudah terpancing emosinya. Beliau tidak segan-segan memafkan orang yang telah menghinanya. Beliau tidak segan-segan untuk tersenyum kepada orang yang ditemuinya. Wajah beliau begitu ramah, membawa kedamaian. Siapa pun yang melihat wajah beliau akan merasa damai. Ulama memang seyogyanya seperti itu. Tidak mudah emosi serta mampu berfikir jernih dalam menghadapi persoalan.

Saya tidak akan menjudge mana yang pantas disebut ulama serta mana yang tidak pantas. Silahkan pembaca seword.com simpulkan sendiri dari pemaparan sederhana saya…


Mungkin seperti itu…..



1 comment:

  1. saya mengucapkan banyak terimakasih kepada MBAH KASSENG yang telah menolong saya dalam kesulitan ini, tidak pernah terfikirkan dari benak saya kalau nomor yang saya pasang bisa tembus dan ALHAMDULILLAH kini saya sekeluarga sudah bisa melunasi semua hutang2 kami,sebenarnya saya bukan penggemar togel tapi apa boleh buat kondisi yang tidak memunkinkan dan akhirnya saya minta tolong sama MBAH KASSENG dan dengan senang hati MBAH KASSENG ini mau membantu saya..,ALHAMDULILLAH nomor yang dikasi MBAH KASSENG semuanya bener2 terbukti tembus dan baru kali ini saya menemukan dukun yang jujur,jangan anda takut untuk menhubungi nya jika anda ingin mendapatkan nomor yang betul2 tembus seperti saya,silahkan hubungi MBAH KASSENG DI 0853-4288-2547
    ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinya .

    ReplyDelete

Post Top Ad