Rizieq Tidak Sudi Salam Ahok, Raja Salman Salam Ahok, Siapa Panutan Anda?? - Berita terkini

Recent Posts

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Wednesday, March 1, 2017

Rizieq Tidak Sudi Salam Ahok, Raja Salman Salam Ahok, Siapa Panutan Anda??







https://www.facebook.com/AhokBTP/

Foto salaman Raja Salman dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi viral di media sosial. Foto salaman ini tentu saja seperti menjadi sebuah pukulan telak bagi mereka yang menganggap bahwa Ahok adalah penoda agama Islam. Bagi mereka, Ahok seharusnya ditahan dan tidak pantas menyalaman Raja Salman.

Parahnya, karena begitu yakin bahwa Ahok tidak pantas dan tidak layak menyalami raja Salman, pembelaan muncul di media sosial yang menyatakan bahwa foto tersebut hoax. Menurut foto tersebut, Foto Ahok bersalaman adalah hoax dan tidak benar.



Memang kubu FPIers dan penganut ideologi tertutup bak cacing kepanasan melihat foto salaman Raja Salman dan Ahok. Bagi mereka salaman itu seperti sebuah penghinaan karena Raja Salman bersalaman dengan penista agama. Mereka sangat tidak sudi kalau peristiwa salaman tersebut nyata.

Penolakan mereka atas kejadian itu pada akhirnya membuat mereka dengan sangat baik membuat foto yang sebenarnya dan menyatakan foto Ahok adalah hoax. Kelakuan mereka ini tentu saja sejalan dengan ulama besar mereka Rizieq Shihab yang sangat membenci Ahok. Kebencian Rizieq bahkan membuat dia tidak sudi menyalam Ahok.

Rizieq memang menunjukkan sikap yang tidak bersahabat dengan Ahok ketika dia menjadi saksi ahli dalam sidang keduabelas Ahok. Selama memberikan kesaksian, Rizieq tak pernah mengarahkan pandangan ke Ahok. Rizieq hanya fokus menjawab pertanyaan yang dilontarkan majelis hakim dan jaksa penuntut umum.

Di ujung sidang, Rizieq bergegas menyalami majelis hakim maupun jaksa penuntut umum. Namun tidak dengan Ahok. Tak ada tatap muka apalagi salam tangan pada Ahok. Rizieq bergegas keluar dari ruang sidang didampingi sejumlah massa FPI yang mengawalnya.


Sikap permusuhan Rizieq bukanlah hal yang mengejutkan. Rizieq memang sudah lama tidak senang dengan Ahok. Apalagi alasannya kalau kehadiran Ahok telah mengebiri uang masuk mereka. Jika sebelumnya mudah mendapatkan uang masuk, kini FPI kesulitan dana. Hal ini bisa kita saksikan ketika Rizieq kembali tampil dengan mobil barunya. Menggambarkan dirinya baru saja dapat proyek demo besar-besaran.

Meski memiliki sikap permusuhan yang sangat besar, kehadiran Rizieq dipersidangan sebagai saksi ahli seharusnya bisa ditampilkannya dengan netral dan tidak perlu menampakan kebencian. Rizieq yang tampil bukan sebagai saksi pelapor, malah menunjukkan sikap permusuhan dengan tidak menyalam Ahok. Padahal sebagai saksi ahli sikap Rizieq tidak menyalam Ahok menjadi sebuah kejanggalan.

Tidak disalamnya Ahok ini memperkuat dugaan bahwa Rizieq sebagai saksi ahli tidak netral. Jika dibandingkan dengan para saksi pelapor yang masih mau bersalaman, maka Rizieq statusnya sudah melebihi para saksi pelapor. Terang saja kalau dalam persidangan dia memberikan bukti tambahan dan minta Ahok ditahan.

Berbeda dengan Rizieq, Raja Salman tidak memperlakukan Ahok dengan tidak adil. Raja Salman menyalami Ahok. Pertanyaannya, apakah Raja Salman atau pihak Arab Saudi tidak tahu Ahok sedang didakwa tuduhan penistaan agama Islam?? Pihak arab saudi tahu hal itu, tetapi menghormati hukum di Indonesia.

”Saudi adalah pemimpin negara Islam, karena memang dua kota suci ada di Saudi. Tapi, berkaitan dengan (kasus dugaan penistaan agama) itu, tentunya jadi urusan dalam negeri Indonesia dan kita tentu tidak akan menyinggung masalah itu,” kata Dubes Osama.

”Tapi, harapan kita adalah masalah ini dapat diselesaikan antara umat Muslim dan pemerintah Indonesia demi menjaga stabilitas dan keamanan yang telah dinikmati selama ini,” ujarnya.

Sikap Arab Saudi yang tidak mau masuk dalam urusan dalam negeri Indonesia patut menajadi contoh dan panutan. Arab Saudi yang seharusnya merasa terhina dan tersinggung dengan status Ahok tidak mau mendahului hukum dan menunggu proses hukum yang menentukan. Sangat berbeda dengan Rizieq yang tampil sebagai pihak netral, yaitu saksi ahli yang mendahului proses hukum dan sudah menyimpulkan kejahatan Ahok.

Perbedaan sikap Rizieq dan Raja Salman inilah yang membedakan kualitas emosional dan kebijaksanaan mereka. Rizieq yang membenci Ahok dan memakai isu agama untuk menjatuhkan Ahok, sedangkan Raja Salman dengan elegan menghormati hukum Indonesia dan tidak menolak bersalaman dengan Ahok. Sebuah teladan yang jauh berbeda.

Itulah mengapa kita juga melihat perbedaan mencolok bagaimana bawahan dua orang ini menanggapi permasalahan Ahok. Dubes Arab Saudi dengan bijak tetap tidak mencampuri urusan hukum Indonesia, dibandingkan para elit FPI dan laskar yang begitu sangat membenci Ahok.

Semoga gambaran dua orang ini menjadi sebuah pembelajaran bagi kita bagaiman bersikap terhadap seseorang yang dituduh melakukan kejahatan dan masih dalam proses hukum. Saya berharap semua kita mengikuti teladan Raja salman, bukan Rizieq Shihab.


Salam Salaman.




No comments:

Post a Comment

Post Top Ad