Ruhut: DPR Yang Korupsi, Kok KPK Yang Disalahkan - Berita terkini

Recent Posts

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Tuesday, June 13, 2017

Ruhut: DPR Yang Korupsi, Kok KPK Yang Disalahkan




[JAKARTA] Politikus sekaligus Pengacara Kondang Ruhut Sitompul, kembali berkicau di akun media sosialnya. Ruhut berkicau terkait lahirnya KPK pada tahun 2002 di era presiden Megawati Soekarnoputri. KPK dilahirkan untuk mencegah dan memberantsa korupsi.

Sepertinya Ruhut menyindir para koruptor yang ditangkap KPK dengan dalih korban politi. Manatan anggota DPR ini di akun twitternya menuliskan kata-kata KPK lahir tahun 202 di era Ibu Megawati Soekarno Putri Presiden RI untuk mencegah dan memberantas korupsi, eh koruptor berdalih korban politik.

“KPK lahir thn 2002 di era Ibu Megawati Soekarno Putri Presiden RI utk Mencegah & Memberantas Korupsi, eh KORUPTOR berdalih Korban POLITIK,” tulis Ruhut di akun twitternya, Kamis (8/6/2017).

Cuitan mantan petinggi Partai Demokrat tersebut direspon berbagai komentar oleh warganet. Berikut beberapa komentar dari warganet seperti yang terpantau Netralnews.com, Jumat (9/6/2017).

@Utomo_ps: bener bang mrk ingin hancurkan kpk karna mereka atau kroninya terlibat...mrk mmg jahat

@syalia270310: Politikus rakus itu sdh biasa bekoar begitu,giliran terindikasi Korupsi teriak jadi KORBAN POLITIK. Dan giliran terbukti MASUK BUI klakep..

@efraim1260: maju KPK untuk membetantas KORUPTOR, jangan segan-segan menindak oknum pejabat dan mantan pejabat,l.

@kalijodo2017: AR kalang kabut nih kasihan semoga jadi bijaksana jgn adalah njeplak, trus gila terima uang 600 jt,gajiku UMR brp th terkumpul.

@HermanSu20: biasa pemwrintah masih byk yg buta harta bukan demi negara yaaaa gitu laaa...ad yg benar pasti gak lama...gunakan ribuan cra hilangkan dia

@anggoro28362183: bukan masalah siapa yang bentuk atau korban politik bg tapi kapan hukum kita tajam terhadap pelaku korupsi.

@JMS_0816: Gak kebayang bagaimana jadinya negara ini kalau KPK padam...Pertahankan...!




No comments:

Post a Comment

Post Top Ad