Tidak Berempati Dan Beretika, Anies Terima Dukungan Relawan Tanpa Persetujuan AHY - Berita terkini

Recent Posts

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Thursday, February 16, 2017

Tidak Berempati Dan Beretika, Anies Terima Dukungan Relawan Tanpa Persetujuan AHY





Benarkah Anies orangnya santun dan berempati?? Saya pikir tidak. Banyak fakta-fakta yang menggambarkan bahwa kesantunan Anies hanyalah sebuah kosmetik yang menutup tabiat sesungguhnya. Salah satunya adalah tertawa senang karena jakarta masih banjir (baca >>> https://seword.com/politik/ketika-anies-dan-sandiaga-tertawa-senang-jakarta-masih-banjir/).

Tidak berhenti disitu, Anies kembali melakukan tindakan tidak santun saat menerima dukungan relawan AHY, Komite Nasional Masyarakat Indonesia (KNMI). Kurang dari 24 jam acara pernyataan dukungan sudah dilakukan. Kubu AHY belum juga melakukan komunikasi dan konsultasi bersama, Anies sudah melakukan manuver.

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, AHY betul-betul dihabisi oleh Anies. Belum sempat bangkit dari kekalahan di Pilkada, bahkan real count pun belum dirilis, Anies sudah menambah luka AHY. Meski AHY sudah menyatakan kekalahan, Anies seharusnya bisa menahan diri untuk terima dukungan dari relawan AHY.

Tapi namanya juga Anies. Mahkluk paling ambisius memenangkan Pilkada DKI ini, Tidak ada istirahat, tidak ada jeda, serangan terus dilakukan. Sayangnya serangan tersebut malah menyerang kubu yang sedang terluka. Sangat tidak berempati dan beretika.

“Saya ingin ucapkan terima kasih karena dalam kurun waktu 24 jam kurang, teman-teman sudah menentukan untuk terus bergerak dan memastikan terjadi perubahan di Jakarta,” ujar Anies di Jalan Cikajang No 60, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2017).

“Saya ingin sampaikan apresiasi teman-teman di KMNI bergerak amat cepat. Kita berharap, mari kita rapikan barisan,” tuturnya.

Sadis memang si Anies. Bukannya mencela relawan model begini, malah memberikan pujian dan apresiasi. Relawan model begini tidak pantas diberikan apresiasi. Bukannya sama-sama merasakan luka atas kekalahan, malah mengambil kesempatan dan momen berbalik mendukung yang lain.

Relawan seperti inilah yang membuat AHY tercecer. Relawan oportunis yang hanya mengharapkan dana segar tanpa punya ideologi dan prinsip. Sangat cocok memang bergabung dengan kubu Anies yang tidak punya ideologi dan prinsip yang jelas.

Dukungan relawan ini dikecam oleh Juru bicara calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Rachland Nashidik, melalui akun twitternya. Rachland menyebut bahwa aksi dukungan ini adalah sepihak tanpa persetujuan AHY.

Rachland Nashidik
‏@ranabaja
Deklarasi ini sepihak. Tanpa konsultasi dan persetujuan AHY.



https://twitter.com/ranabaja/status/832213589322723328

Kubu AHY sendiri sudah menegaskan bahwa mereka belum menentukan sikap apapun. Tetapi memang kubu AHY banyak dipenuhi kubu oportunis, sudah banyak seruan untuk mendukung kubu Anies-Sandi. Salah satunya adalah Rizki Aljupri selaku juru bicara Agus-Sylvi yang mengajak para pemilih Agus-Sylvi milih Anies-Sandi pada pilkada putaran kedua mendatang. Pernyataan ini bahkan dibuat tidak lama setelah AHY menyatakan dengan ksatria kekalahannya.

Pernyataan yang ditentang oleh Rachland dan juru bicara tim pemenangan Agus-Sylvi, Imelda Sari.

“Jika ada yang mengatasnamakan jubir Agus Sylvi, anggap itu tidak benar, dan yang bersangkutan sudah mengakui itu sikapnya pribadi,” tutur Imelda, Kamis, 16 Februari 2017.

Sayang sekali memang kalau pernyataan dan deklarasi harus muncul bahkan belum ada sehari lewat dari pencoblosan dan pernyataan kekalahan AHY dalam konfrensi pers. Sikap yang sangat tidak baik dan menjadi sebuah tontonan politik licik demi merebut kekuasaan.

Anies yang dikatakan, memiliki pribadi yang santun, akhlak yang baik, dan pencetus tenun kebangsaan serta Indonesia Mengajar, seharusnya menolak deklarasi tersebut. Demi menjada iklim politik yang baik, ditundalah sampai real count dirilis, atau setidaknya permisi kepada kubu AHY. Tetapi hal itu tidak terjadi. Anies seperti bangga dan senang atas kelakuan relawan tidak loyal seperti ini.

Semakin hari sepertinya metamorfosis Anies menjadi seorang politisi licik dan busuk semakin sempurna. Kesantunan dan intelektualitas serta akhlak kian tergadaikan. Semua demi meraih ambisinya menjadi seorang pemimpin. Apalagi kalau bukan menjadi Presiden. Gubernur DKI baginya hanyalah batu loncatan.

Maukah anda Jakarta dipimpin Anies?? Sudikah anda Jakarta dipercayakan kepada Anies?? Saya harap tidak.

Salam Tidak Santun.


No comments:

Post a Comment

Post Top Ad