pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) Ade Armando: Orang pintar pilih Ahok, orang bodoh pilih Anies - Berita terkini

Recent Posts

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Friday, April 21, 2017

pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) Ade Armando: Orang pintar pilih Ahok, orang bodoh pilih Anies



 

Merdeka.com - Pencoblosan Pilgub DKI putaran kedua telah dilakukan, Rabu (19/4) lalu. Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan Anies-Sandi unggul telak atas calon petahana Ahok- Djarot.

Meski pencoblosan telah berakhir, warga dunia maya alias netizen masih tetap ramai membicarakan Pilgub DKI. Salah satunya adalah pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.

Dalam postingan yang diunggahnya di akun Facebook miliknya, dosen komunikasi UI itu menulis status soal Pilgub DKI. Ade menyebut kalahnya Ahok di Pilgub DKI memiliki arti lebih banyak orang bodoh ketimbang orang pintar di DKI.

"Orang pintar milih Ahok. Orang bodoh milih Anies. Jadi kalau sekarang Ahok kalah artinya jumlah orang bodoh jauh lebih banyak daripada orang pinter. Simpelkan?," demikian tulis Ade di akun Facebook miliknya Kamis (20/4) kemarin, dikutip merdeka.com, Jumat (21/4).

Status tersebut langsung ramai menuai reaksi dari para netizen. Hingga pukul 7.35 WIB, status itu 258 kali dibagikan dan ada 1.664 netizen yang komentar.

"kalo mengatakan pendukung anies orang bodoh termasuk perbuatan tidak menyenangkan dan menimbulkan keresahan tidak ya? kalo iya polisikan saja si ade ini," demikian komentar salah satu netizen dengan akun Facebook Ali Wardana.

"Pertandingan sdh selesai...Pemenang PASLON 3...SELAMET....Nah sdh harus akur lagi yeeee," komentar akun bernama Jajang Hadianto.

Saat dikonfirmasi, Ade Armando membenarkan status Facebook tersebut ditulis olehnya. Dia mengaku memiliki alasan menulis status tersebut.

"Benar itu saya yang tulis. Kan selama ini pendukung Ahok dihina kalau dukung Ahok kafir masuk neraka, enggak boleh disalati, itu merendahkan dan parah kan?," kata Ade saat dikonfirmasi merdeka.com melalui sambungan telepon.

Dia mempertanyakan warga DKI mengapa tak memilih Ahok. Padahal dia menilai Ahok bagus dalam memimpin Jakarta.

"Ini penilaian saya. Kok orang bagus enggak dipilih?," katanya.

"Kita lihat pas Ahok kalah tiba-tiba isu penistaan agama meredup, kemarin jaksa cuma tuntut Ahok satu tahun penjara biasa-biasa saja enggak ada yang protes," katanya.



Sumber

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad