Amien Rais Dan Kemungkinan Adanya Agenda Reformasi Jilid 2 Di Aksi 299

seword.com. Aksi lagi, aksi lagi, inilah yang membuat kita terutama penulis sudah bosan dengan kegiatan aksi-aksi nomor togel tiga angka yang selalu muncul di negara kita. Pertama kali dan sebelumnya penulis akan sampaikan ini hanyalah sebuah analisis sederhana dan anggap saja obrolan warung kopi, siapa tahu kemungkinan kecil bisa benar adanya atau kemungkinan besar ini tidak akan terjadi.

Aksi 299 adalah aksi yang diselenggarakan di tanggal 29 bulan 9, artinya aksi ini akan terjadi 2 hari lagi, karena sekarang hari rabu dan lusa sudah Jumat. Aksi nomor cantik memang biasanya dilakukan di hari jumat, karena bisa sekalian sholat jumat dan diteruskan aksi setelahnya. Penulis berasumsi, dimulai dari siang hari agar energi bisa terus lanjut kalau ada aksi terusan hingga malam hari.

Aksi 299 akan dlaksanakan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), aksi ini akan mengangkat dua isu, yakni tolak Perppu 2/2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan penolakan terhadap kebangkitan PKI. Presidium Alumni 212 menjadi penggerak dan penanggung jawab aksi ini.

Tergelitik kumis sang penulis yang geli dengan adanya aksi lanjutan yang sekiranya tidak bermanfaat ini, kita telaah apa agenda yang mereka siapkan di aksi 299 ini.

Pertama, Tolak Perppu 2/2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), kalau menurut penulis ini hanyalah aksi yang digawangi oleh sebagian besar gabungan antara Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Karena kemungkinan eksistensi mereka berdua inilah yang terancam, mereka ya seperti yang kita ketahui pasti akan menggerakkan seluruh daya upaya serta umatnya untuk menyelamatkan keberadaan mereka di masa mendatang.

Kedua, Menolak kebangkitan PKI, sepertinya mereka ini takut akan hantu PKI yang selalu menghantui mereka, katanya orang beriman tetapi dengan hantu saja takut, tetapi yang kita bisa tarik garis lurus dari pernyataan mereka akhir-akhir ini, FPI dan Ormas-ormas ini seakan-akan malah yang kerasukan hantu PKI, karena mereka minta dipersenjatai lah, mereka minta kebal hukum (pemimpinnya maksudnya), dan lain sebagainya yang kalau nalar dan logika kita bekerja seperti mereka ini maling teriak maling, tetapi jangan sebut dan samakan mereka ini dengan PKI, haram hukumnya.

Ketiga, Menduduki Gedung DPR. Ini yang sedikit berbahaya, mereka mungkin ingin kembali mengagendakan adanya reformasi jilid 2 dengan menduduki gedung DPR, apalagi mereka sudah meminta izin kepada pimpinan DPR si Fadli Zon, logika saja deh, bukan tidak mungkin mereka ini seakan-akan sowan kepada salah satu tuan rumah untuk bisa masuk dan meminta izin orang tersebut nantinya akan memaksa pihak keamanan untuk mereka bisa masuk dan menduduki gedung DPR agar si Amien Rais bisa berorasi kembali.

Keempat, Yes! seperti penulis sebutkan di poin ketiga, Amien Rais akan mendapatkan panggungnya kembali, sudah gatel ingin pegang mikrofon untuk sekali lagi sebagai pahlawan reformasi jilid 2, mungkin baper ingin kembali ke masa dimana dirinya turut andil menurunkan presiden Soeharto.

Kelima, pucuk dari aksi seperti ini dan aksi-aksi lainnya adalah menentang sikap represif pemerintah, karena pemerintah yang sekarang menurut mereka terlalu menekan, mengekang, menahan kebebasan Ormas untuk kritis kepada pemerintah, Itu sih yang mereka selalu gaungkan. Ujung-ujungnya mereka ini hanya ingin menurunkan dan mengganti Presiden. Itu saja!

Aksi-aksi ini akan berhenti kalau si capres gagal bisa melenggang menjadi presiden, karena tidak mungkin menggerakkan mereka untuk menentang dirinya sendiri. Dalih apapun untuk melanggengkan kekuasaan adalah sebuah tindakan pengecut, tindakan amoral untuk memecah belah bangsa yang seharusnya dia jaga.

Penulis harapkan aksi ini akan berjalan tertib, tidak terjadi hal-hal seperti yang penulis sebutkan diatas, karena patut disayangkan kalau aksi-aksi seperti ini hanya akan menjadi tunggangan salah seorang “penunggang” yang sudah kebelet ingin berkuasa di negeri ini yang menjadikan adanya reformasi jilid 2 untuk dirinya agar semua yang dia inginkan berjalan mulus.

Kali ini mereka hanya membawa 50000 massa untuk hadir di aksi ini, entah itu bisa kurang atau bisa lebih, semoga pihak kepolisian bisa menjaga keamanan tetap kondusif dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh kita seluruh rakyat Indonesia.

Ya seperti itulah … 299

sumber