Jokowi Peringati Kesaktian Pancasila: Tak Ada Kivlan, Amien, Prabowo, FPI - Berita terkini

Recent Posts

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Saturday, September 30, 2017

Jokowi Peringati Kesaktian Pancasila: Tak Ada Kivlan, Amien, Prabowo, FPI






Hanya Presiden Jokowi, Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Para anggota togel 212 juga tidak tampak. Tidak tampak massa FPI, partai agama PKS, Prabowo, dan SBY atau pun juga Anies muncul di sana. Tidak juga ada demo di Lubang Buaya, Dirgantara 3 (tempat gue main bole ketika kecil hiks), Jakarta untuk mendukung Pancasila.

Hari ini, hanya kaum nasionalis pencinta NKRI,Pancasila, dan NKRI yang memeringati hari penting bagi bangsa Indonesia itu. Penekanan Pancasila Sakti itu menjadi pengingat akan sejarah kelam yang menaikkan eyang saya Presiden Soeharto ke tampuk kekuasaan diktator selama 32 tahun – dengan menyingkirkan Bung Karno tanpa ampun. Jas merah menjadi simbol Nasionalis Bung Karno dikenakan Jokowi sebagai pesan tegasnya kepada kaum pendukung Islam radikal.

Namun, kini Indonesia di tangan Presiden Jokowi dibawanya ke arah kemandirian bangsa, dengan memegang ideologi Pancasila, dan menyingkirkan secara telak semua gerakan yang membawa ideologi Islam radikal dan khilafah, yang bertentangan dengan ideologi terbuka Pancasila.


Kivlan Zen, Amien, Tidak Nongol di Lubang Buaya

Kivlan Zen tidak tampak di acara Hari Kesaktian Pancasila, sebagai peringatan akan terjadinya kudeta paling cerdas di dunia yang mengantarkan eyang saya Presiden Soeharto ke tampuk kekuasaan yang merentang sampai 32 tahun. Kekuasaan absolut lama yang hanya terjadi di negara komunis seperti Kuba atau Korea Utara

Padahal Kivlan ini yang suka ngompori alias provokator isu kebangkitan PKI, ke sana ke mari, memberi peringatan. Ketika diminta menunjukkan satu saja contoh manusia yang akan membangkitkan PKI, dari 15 juta orang yang disebut, manusia apkiran politik gagal ini pun tidak bisa sama sekali. Omong kosong.

Selanjutnya si politikus apkiran si wani piro tukang fitnah yang tidak menepati nazar jalan Jogja-Jakarta. Siapa lagi kalau bukan si gaek renta manusia tak bermanfaat bagi Indonesia, Amien Rais. Manusia ini hanya laku di kalangan warga dan kaum Islam radikal.


Dia juga dicintai warga kaum celana cingkrang, daster Arabia, jidat gosong pencinta surge sebelum waktunya. Tentu warga Muhammadiyah yang beraliran Islam radikal, dan para anggota pengagum pendiri partai agama PKS, yang anak komandan pemberontak keblinger DI/TII si Hilmi Aminuddin.

Prabowo pun yang di dalam orasi dimintai untuk melatih para pasukan FPI, ingin juga meminta dan memersenjatai FPI yang justru mengingatkan angkatan kelima ala PKI, tidak hadir satu orang pun dalam acara Hari Kesaktian Pancasila. Prabowo yang para pendukungnya menjadi unsur terbesar pemasok isu kebangkitan PKI juga tidak meminta para pendukungnya datang ke Lubang Buaya.

Fadli Zon sang pengagum para tokoh komunis di Bumi ini pun dipastikan tidak hadir di acara memeringati Hari Kesaktian Pancasila hari ini. Keterkagumannya terhadap tokoh komunis-sosialis Lenin, Karl Marx, dan bahkan Ketua Partai Komunis China tak terbantahkan. Kasihan si pemilik kuda mahal monument capres abadi Prabowo tentunya memiliki corong yang ternyata pengagum mereka.

HTI, FPI, FUI, dan ormas tak jelas pembuat kisruh dan gaduh terencana yang berafiliasi dengan parpol seperti PBB, partai agama PKS, PAN, dan Demokrat, dan partai lainnya pun, tidak muncul dalam acara penting yang mereka gemborkan. Mereka adalah provokator licik yang tidak konsisten untuk benar-benar membela Pancasila dan NKRI. Kepentingan mereka cuma menyebarkan isu kebangkitan PKI doang.

Perlawanan kaum nasionalis dipimpin oleh Presiden Jokowi, TNI, Polri, BIN, media waras, dan relawan medsos menghancurkan gerakan Islam radikal – setelah dibiarkan berdelusi dan halusinasi dengan kemenangan Anies. Mereka pikir kemampuan pencitraan mereka tidak akan dihantam secara keras oleh Kesaktian Pancasila.

Untuk mengalihkan gerakan yang sudah terpojok, mereka serta-merta menipu publik dengan cara membajak jargon perlawanan kaum nasionalis pencinta NKRI dan Pancasila, dengan ikut-ikutan memakai jargon NKRI dan Pancasila. Publik tak terkecoh strategi kaum berpaham Wahabi, organisasi teroris Ikhwanul Muslimin, dan kediktatoran Erdogan itu.

Pendukung partai agama PKS yang pentolannya si Hilmi Aminuddin adalah anak pemberontak pengkhianat DI/TII pun tidak ada satu pun hadir di sana untuk merayakan Hari Kesaktian Pancasila, pasca sehari sebelumnya dalam sejarah pemberontakan paling aneh yang membuat hampir sejuta manusia dibunuh secara kejam. PKS tidak akan peduli hal terkait dengan urusan Pancasila dan NKRI. Mereka pun dengan gempita menerima para pendemo 299.

Penumpasan Gerakan Islam Radikal anti Pancasila


Jadi, kini publik semakin tahu adanya perlawanan dan penumpasan Pemerintahan Jokowi terhadap kaum celana cingkrang, pemakai daster Arabia, kaum berotak Bumi datar, pemimpi khilafah, para teroris dan simpatisan mereka. Juga agenda kebangkitan pengagum eyang saya Presiden Soeharto, dengan mengusung isu-isu PKI dipahami oleh publik hanya sebagai alat bagi musuh Jokowi, yakni Prabowo dan SBY yang akan saling tikam dan menghempaskan Prabowo dari panggung politik di 2019. Jas merah menjadi simbol Jokowi. Jangan melupakan sejarah. Salam bahagia ala saya.

2 comments:

  1. Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh , Yuk Daftarkan Sekarag Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya : KELINCI99[DOT]COM

    ReplyDelete
  2. Agen Game Kartu , Rollingan Terbesar Mingguannya Daftar Sekarang Juga Di : ARENADOMINO

    ReplyDelete

Post Top Ad