Amien Rais VS Jokowi .... 3 Kali Serangan Amin Rais Selalu Dapat Jokowi Kembalikan Dengan Mulus - Berita terkini

Recent Posts

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Monday, September 25, 2017

Amien Rais VS Jokowi .... 3 Kali Serangan Amin Rais Selalu Dapat Jokowi Kembalikan Dengan Mulus





Dok. Istimewa

Siapa yang tak kenal dengan sosok mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Amien Rais dikenal sangat alergi dengan pemerintahan saat ini, lihat saja bagaimana sejumlah kritiknya kepada Presiden Joko Widodo sejak awal memang Amien sangat bernafsu dalam ikut serta dalam menggoreg tiga isu buatan selama ini. Ketiga isu itu adalah anti-Islam, antek China, dan pro-PKI. Tiga itu, diarahkan ke Jokowi secara masif.


Hantu PKI




Kesan Siswa SMK Nobar Film G30S/PKI: Antusias hingga NgantukBanyak yang tidur-tiduran saat nonton. (Samsdhuha Wildansyah/detikcom)

Kali ini Jokowi kembali menjadi sasaran empuk Amien dimana ia menyebut pemerintahan Presiden Jokowi memberi angin segar kebangkitan PKI. Dasarnya adalah pernyataan Jokowi yang ingin membuat ulang film G30S/PKI versi milenial.

Nah, tudingan ini justru kembali ke Amien lagi, apa benar Amien tahu bahwa di SMK Muhammadiyah 1 Depok yang s menggelar nobar film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’ ternayata banyak siswa yang mengantuk saat pemutaran film berlangsung. Acara digelar di masjid lingkungan sekolah dengan peserta siswa SMK Muhammadiyah 1 Depok dan siswa SMP 8 Muhammadiyah Depok.


Disinilah mungkin salah satu faktor penyebab mengapa mereka memilih tidur, karena tampilan filim sudha jauh dari kekinian da sebagai pejuang reformasi bukankah Amien Rais paham dengan yang namanya orde baru.

Terkait persoalan nyanyian Amien ini membuat Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki angkat bicara serta membantah keras nyanyian tersebut.


“Itu sih ngawurlah,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki kepada wartawan di kantornya, gedung Bina Graha, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2017). Sebagaimna rilis detik.com

Belakangan, penayangan film tentang G30S/PKI menjadi kontroversi dan terkesan digoreng habis-habisan untuk menggiring opini publik terhadap Jokowi. Hal Ini bermula setelah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan jajarannya memutar film buatan 1984 dengan durasi 4 jam 31 menit itu, kemudian disusul dengan nyanyian Sang Panglima yang mengatakan bahwa ada penyelundupan senjata menambah suhu opini publik memanas dan mengaitkan hal-hal yang belum terbukti ini dengan kebangkitan PKI.


Nah, saat SMK Muhammadiyah 1 Depok dan siswa SMP 8 Muhammadiyah Depok menggelar acara nobar PKI itu terbuktinya banyak yang tidur juga kan. Disinilah sisi yang tak dilihat Amien bahwa Jokowi kemudian berwacana membuat ulang film tersebut. Tujuannya agar sesuai dengan perkembangan zaman dan menarik minat generasi milenial.

“Untuk anak-anak milenial tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka,” kata Jokowi saat ditemui di Desa Mangunsuko, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9). (sumber, detik.com)

Anti-Islam

Amien rais juga pernah mengkritik Jokowi terkait penggunaan dana keagamaan dalam hal ini dana haji untuk pembangunan infrastruktur, menurut Amien menciderai amanat keagamaan. Sebab, perbaikan pelayanan haji Indonesia di tanah suci sungguh masih jauh memadai dibandingkan dengan haji Malaysia, Iran atau Turki. Padahal seharusnya kita lihat sisi postifnya selama itu untuk kepentingan publik dan agama itu sendiri kenapa tidak.

Begitulah Amien dari era Suharto hingga Jokowi ia sudah terkenal sebagai pemain kelas atas, jangan coba-coba beda pandangan maka ia bakal menncari jalan, namun sayang di era Jokowi ini Amien kehilanngan power untuk melakukan hal yang seperti ingin ia lakukan seperti di era Gus Dur.

Amien juga pernah mengatakan tak akan memberikan masukan yang bertujuan “asal Presiden senang”. Pertama, sejak Jokowi dilantik menjadi Presiden, ia menganggap kebijakan Jokowi banyak yang terasa kurang simpatik pada sebagian kalangan umat Islam.

Parhanya lagi, Amien menjelaskan bahwa Jokowi tidak berada di istana negara tatkala perwakilan Aksi Bela Islam II ingin menemuinya. Ia pun kecewa, terpukul dan terkejut. Nah, disinilah saya melihat sisi kelebayan Amien, sebab Jokowi membalas dengan aksi nyata ketika ikut bergabung di Monas walupun banyak pihak sempat memberi masukan agar tidak menemui demonstran.


“Anda (Jokowi) dikenal sebagai tokoh jagoan blusukan, suka menyapa dan menemui langsung berbagai kalangan masyarakat luas. Namun ketika tokoh-tokoh umat Aksi Bela Islam itu mau sowan menemui Anda guna menyampaikan aspirasi mereka, Anda malahan pergi,” kata Amien. Nah, disini kita lihat bahwa terkadang rasa benci terhadap seseorang membuat kita bisa membabi buta dalam menyimpulkan segala sesuatu tentang orang tersebut.

Hal ini juga tak bisa dijadikan alasan bahwa Jokowi itu anti dengan Islam, jika benar Jokowi anti Islam kenapa harus ia bangun pesantren melalui program-program kerjanya melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menargetkan pembangunan 107 rumah susun pondok pesantren dalam rentang waktu 2015-2018. Jumlah unitnya 3.040 dan anggarannya mencapai Rp 946,1 miliar.

Bahkan sudah ada yang terealisasi walaupun belum semua yaitu Rusun Ponpes Darul Ulum di Semarang dan Rusun Ponpes Al Hidayah di Banyumas, Jawa Tengah, Rusun Ponpes Nahdlatul Ulum di Maros, Sulawesi Selatan dan Rusun Ponpes Darul Hikmah Tulungagung, Jawa Timur.

Antek China

Dalam hal antek China Amien pernah melontarkan bahwa Presiden Jokowi, tak usaha pakai dana haji itu. “Sana minta saja ke China saja itu dana umat Islam, jangan dipakai untuk kepentingan selain ibadah Haji dan kepentingan umat Islam. Karena memang umat Islam tidak rela dana hajinya dipakai, tapi umat Islamnya di kebiri, ujar Amien Rais. Nah, secara otomatis Amien ikut menuding bahwa Jokowi itu antek China, tapi ya sudahlah sebab antek China itu hanya halusinasi Amien yang memang tak punyi bukti apa-apa.


Setidaknya tiga isu buatan ini Amien ikut terlibat dalam menggoreng isu buatan tersebut secra masif, tetapi Jokowi selalu tampil gagah untuk menjawab isu tersebut. Bahkan saat Amien minta kader PAN mundur dari kabnet ternayata tak digubris oleh Sang Menteri, wonng sudah duduk empuk kok.


No comments:

Post a Comment

Post Top Ad